Hanya Sebatas Teman



Hai namaku adalah Akhsan. Aku hidup di tengah keluarga yg mampu, tapi sederhana.  Ayah ku seorang Pengusaha Batik terbesar di Pekalongan, sedangkan ibu hanya mengelola yayasan warisan dari nenek. Aku mempunyai 2 kakak, kakak pertama bernama Melody dan kakak kedua bernama Veranda (ve). Iya benar, aku adalah anak terakhir dan cowok satu-satunya di keluargaku. Kakak pertamaku Kuliah di Paris tepatnya di Universitas Harvard dan dia masuk Fakultas Hukum . Sedangkan kakak keduaku kuliah di UGM di  fakultas Ke dokteran. Sedangkan aku, masih sekolah. Jarak aku dengan kakakku memang jauh kira-kira 4 tahun lebihlah. aku masih duduk di kelas 3 SMP tapi tinggal menunggu pengumuman ke lulusan.

Pengumuman kelulusan pun tiba,
Hari ini adalah hari yang menegangkan bagiku. Aku sangat takut karna pada saat UN kondisi ku sedang tidak fit. Yang pergi ke sekolah untuk mengambil  surat keterangan kelulusan adalah ibuku. Di hari itu aku hanya diam di rumah sembari browsing mencari informasi tentang pengumuman kelulusan. Dan aku hanya bisa berdo’a, semoga nilai yang aku dapat bisa membuat orang tuaku bangga. Tiba-tiba pintu rumahku terbuka.

“Jeder.!!!” Suara pintu terdengar sangat keras.
Aku sangat kaget mendengar suara pintu yg terbuka dengan suara keras itu. Akupun langsung turun ke bawah untuk melihat apa yang terjadi. Ternyata ibu aku udah pulang. Aku melihat wajahnya, sangat mengerikan. Mukanya merah, dan sepertinya sangat marah. Detak jantungku pun berdetak sangat cepat.

“Akhsan! apa apaan ini?! Ini nilai atau  apa?!” ucap mamah sambil melemparkan surat pengumuman itu kepadaku.

Aku hanya terdiam sambil menundukkan kepala dan merasakan malu. Aku pun dimarahin seharian oleh ibuku. Aku hanya bisa terdiam. Emang dari kakak kakak aku, mungkin aku aja yang paling males belajar. Kakak aku dulu selalu mendapat nilai yg bagus dan memuaskan. Emang aku lulus tapi melihat nilai aku, orang tua aku cukup kecewa sama aku.

Melihat nilai aku yg mengecewakan, aku tidak bisa masuk sekolah yg aku inginkan. Dan orang tuaku memasukkan aku di sekolah Negeri. Dan pada saat itu hampir semua permintaanku tidak pernah di turuti oleh orang tuaku karna nilai aku yg jelek. Akupun hanya didalam kamar saat liburan. Aku tidak pernah keluar rumah sedikitpun, palingan kalau keluar rumah Cuma bermain di taman belakang rumah aku.
Saat aku sedang bermain komputer didalam kamar.
“tuk… tuk… tuk” terdengar suara ada yang mengetuk pintu.
“akhsan?” ucap kak melody dan kak Ve.
“Iya kak, sebentar” jawabku sambil membukakan pintu.
“lagi ngapain kamu dek, kakak mau bicara sama kamu boleh nggak dek?” ucap kedua kakakku.
“nggak lagi apa-apa kok kak? Boleh, emang kakak mau bicara apaan sih” tanyaku.
“dek, kamu ini pintar hanya malas belajar” ucap kak melody
 “iya, kamu pinter. Kamu kalau menghafal kan cepat apalagi kalo menghitung ya nggak? Cuma kamu itu gak suka membaca dan kurang latihan mengerjakan soal-soal. Itu masalah kamu dek” ucap kak Ve menasehatiku.

 Akupun hanya membalas dengan 1 kata saja yaitu “iya”

“kamu kok gak semangat gitu sih dek? Kayak gak punya tujuan hidup aja.” Ucap kak Ve sambil ngasih semangat.

“sudah sudah, mungkin dia lagi ingin sendiri Ve. Ntarkan kalau udah punya cewek juga semangat” ucap kak melody menggoda

“issh” ucapku kesel.

Emang aku ini cowok yg bisa dibilang sangat cuek dengan yang namanya cewek. Padahal banyak cewek yang naksir sama aku. Aku males mikirin soal cinta dan cwek. Kadang kakak aku melody menyuruh aku untuk cepat cepat punya pacar, agar aku tau arti hidup sebenarnya itu apa. Tapi aku tetap cuek soal itu.
Hari pertama masuk sekolahpun tiba. Aku kali ini diantar oleh kak melody, kebetulan kak melody lagi libur. Aku tidak boleh berangkat kesekolah sendiri oleh orang tuaku karena orang tuaku khawatir jika terjadi apa apa(maklum anak terakhir)

Sesampainya di sekolah aku langsung menuju ke papan pengumuman untuk mencari kelas tempatku belajar.

“Dari siswa sebanyak ini, Cuma nyari namaku doang? Suram bener” ucapku malas.

Akhirnya aku menemukan namaku, aku masuk di kelas X Mipa 5. Kebetulan kelas X Mipa 5  tidak terlalu jauh dari papan pengumuman. Aku tau itu karena di samping papan  pengumuman ada denah kelas. Aku langsung menuju kelas, saat aku berjalan menuju ke kelas. Tiba-tiba ada seorang cewek yang sedang berlari dan menuju ke arahku. Dan tiba-tiba menabrak pundakku, aku pun tidak tau kenapa dia menabrak pundakku mungkin dia berlari terlalu kancang dan kehilangan keseimbangan. Dia langsung terjatuh di depanku dan merengek kesakitan. Aku pun tidak apa-apa, karena emang  body aku cukup ideal untuk seorang atlit beladiri.

“Eh, kamu nggak apa-apa kan?” ucapku dengan rasa khawatir.
“hmm, nggak apa-apa kok. Cuma kaki aja yang rasanya sakit kebentur lantai.” Ucap cewek  itu sambil menahan kesakitan.
“Gimana kalo aku bawa kamu ke UKS?” tanyaku.
“hmm, bisa. Tapi aku gak bisa jalan sendiri, kaki aku terasa sakit banget” ucap cewek itu.
“oh yaudah, yuk langsung aja ke UKS. Kali ini kamu aku gendong aja yah.. biar kamu tidak merasakan sakit” ucapku.

Aku pun langsung mengangkatnya dan menggendong dia. Dan aku menghiraukan perkataan dia, yang mungkin menolak untuk aku gendong karena malu dilihat oleh anak anak yang lain.

Dalam hati aku bertanya kepada diri ku sendiri. “kenapa kali ini aku respect sama cewek?” biasanyakan aku jutek. Ahh bodo amat, yang penting udah tolongin nih cewek.”

Akhirnya kamipun sampai di UKS, dan aku langsung menidurkan dia di kasur.

“mmh, terima kasih ya. Kamu udah mau bawa aku kesini” ucap cewek itu dengan malu.

“Aku pun menghiraukan perkataan dia dan langsung mencari petugas UKS. Setelah menemukan petugas UKS aku langsung meninggalkan dia dan petugas UKS tanpa sepatah katapun.”

Setelah menolong cewek itu, Aku langsung menuju ke kelas. saat aku masuk kekelas hanya tersisa 1 tempat duduk. Aku langsung mengambil tempat duduk itu yg berada di belakang. Kebetulan aku paling suka tempat duduk di belakang. Akupun langsung menaruh tas di meja dan duduk. Langsung aku menindihkan tas aku dengan kepalaku sambil menatap ke jendela kelas. Tiba tiba, ada  seseorang yg memanggil aku.

“Hei hei hei, kamu” ucap seorang gadis yg ada didepan meja aku.
Akupun langsung membangkitkan kepala aku dari meja.

“iyaa, ada apa? Ucapku dengan muka malas.

“kok gak semangat gitu? Inikan hari pertama kita sekolah, seharusnya kamu lebih semangat doong” ucap gadis itu menyemangatiku.
Dalam hati aku berkata “ih, siapa sih dia? Sok kenal banget dan ngatur ngatur lagi”
“hallo? Kok gak dijawab?” ucap cwek itu sambil melambaikan tangan di depan muka aku.

“ah, iya haha. Tadi gak makan sih dirumah, jadi kurang semangat gini hehe” ucapku ngeles sambil berpura pura ketawa.

“O iya, nama kamu siapa? Aku nabilah” ucap nabilah sambil terseyum.
“Oooh, nabilah? Bagus juga namanya haha. Nama aku akhsan bil” ucap aku dan langsung menindihkan kepala aku diatas tas lagi.
 “eeh bangun dong, diajak ngomong kok malah gitu? Dasar gak sopan” ucap nabilah kesal.
 “iya maaf maaf, aku lagi gak mood aja nih buat ngobrol” ucap aku sambil memejamkan mata.
 “yaudah deh” ucap nabilah langsung menghadap ke papan tulis lagi.
 “dasar laki laki aneh!” ucap nabilah dalam hati.

Tiba tiba gurupun masuk. Aku langsung menaikkan kepala aku lagi. Kali ini aku kaget melihat guru yang ini masuk, bagaimana tidak gurunya masih muda mulus dan bening. Kira kira umurnya 24 lah. Mungkin ini yg membuat orang tua aku, masuin aku disekolah ini, biar aku semangat dalam belajar. Tapi aku tetaplah aku, orang yg malas membaca dan paling tidak suka belajar. Bisa dibilang aku ini orang termalas didunia.

Bel pulang sekolah pun berbunyi. Nggak kerasa hari pertama ku belajar di sekolah baru selesai. Aku langsung berkemas dan meninggalkan kelas.

Aku pergi ke halte depan sekolah untuk menunggu kakaku. Akhirnya setelah menunggu lama, kakakku pun tiba. Akupun langsung masuk ke mobil kakakku tanpa basa basi. Kakakku langsung melanjutkan perjalanan pulang. Saat didalam pernjalan kakaku tiba tiba menanyakan sesuatu.

“Gimana sekolahnya tadi dek? Serukan?” ucap kak melody
 “ah biasa aja” ucapku.
 “ah masak sih dek? Udah punya teman belum” Tanya kak melody.
 “udah sih, tapi dikit” jawabku.
 “teman cewek adakan?” ucap kak melody kali ini dengan muka penasaran.
“ada kok” jawabku dengan nada malas.
 “oh, yaudah baguslah. Kamu tambah dewasa ntar.” Ucap kak melody.
 “yaa” ucapku malas.

Akhirnya setelah 1jam perjalanan kamipun sampai rumah juga. Saat aku masuk rumah, ibu aku sudah menungguku di ruang tamu.
“Gimana sekolahnya dek?” ucap ibuku penasaran.
“ya begitu” ucapku singkat

Akupun langsung pergi ke kamar aku untuk beristirahat. Aku tertidur pulas di kasur aku (mungkin karena ini hari pertama aku masuk sekolah, makanya aku merasa capek.) Tiba tiba aku terbangun dan jam dikamarku udah menunjukkan jam 10 malam.

“aduh, aku tidurnya lama sekali ini. Mana belum menata pelajaran buat besok lagi” ucapku malas sambil menuju meja belajarku. Akupun langsung menata pelajaran, dan memikirkan kejadian tadi pagi di sekolah yang merepotkan aku. Setelah itu aku melajutkan tidurku lagi.

Keesokan harinya, aku berangkat seperti biasa. Yaitu diantar oleh kak melody. Dan kak melody memulai melakukan pembicaraan lagi.

“sudah belajar dek tadi malam?” ucap kak melody sambil menyupir.

“belum kak, kan masih hari pertama bingung mau belajar apa” ucapku yang kali ini ngeles lagi.

“setidaknya kamu harusnya baca baca buku sedikit dong”

“iya kak, ntar malam aku belajar deh.”

Akhirnya kamipun sampai di sekolah aku, dan aku langsung menuju ke kelas aku. Saat aku dalam perjalanan menuju kelas, tiba tiba aku bertemu.
Perempuan yang kemaren menabrakku dan aku bawa ke UKS.

“Hai??” ucap seorang cewek.
“siapa ya?” tanyaku.
“masak lupa kamu sih?” ucap dia.
“ohh iya, kamu kan cewek yang kemaren jatuh karna menabrakku? Hehe J” jawabku.
“kenalin nama aku cindy Gulla, panggil aja cindy? Nama kamu siapa” pintanya sambil mengulurkan tangannya.
“nama aku akhsanu fikri, panggil aja akhsan” jawabku.
“duduk dulu yuk?” ucap cindy.
“iya….” Jawabku.
“san nanti sore kamu ada acara nggak?” Tanya cindy.
“nggak sih, emang mau ngapain cin?” jawabku.
“nanti sore kita jalan yuk? Pintanya.
“ayok, nanti sore aku jemput kamu ya cin?” ucapku”
“iya san, aku tunngu di rumah jam 4 sore ya?” pintanya.
“ok” ucapku.
Nggak kerasa bel masuk pun berbunyi, kami memutuskan untuk langsung masuk ke kelas masing-masing. Karna aku dan cindy nggak sekelas, dia dikelas X Mipa 1 sedangkan aku di kelas X Mipa 5.
Setelah sampai di kelas Akupun langsung duduk. Tiba-tiba seorang guru masuk dan aku langsung mengeluarkan  buku yang ada di dalam tasku. Akupun mendengarkan penjelasan tentang pelajaran yang di berikan oleh guru.
Tiba waktunya untuk pulang. Seperti biasa kau di jemput oleh kakakku. Setelah sampai di rumah aku beristirahat sejenak karna nanti sore cindy mengajakku jalan.

******
“sekarang saatnya aku ke rumah cindy” sambil melihat jam.
“hai cindy?” panggilku setelah di depan rumahnya.
“hai san” jawab cindy dan langsung masuk ke mobilku.
“akupun langsung melanjutkan perjalanan ke sebuah taman yang berada di pusat kota”
“setelah sampai di sebuah taman kami berdua turun dari mobil”
“mau ngapain kita ke sini cin?” tanyaku.
“udah kita jalan dulu yuk” ucap cindy.
“san kamu udah punya pacar belum?” Tanya cindy tiba-tiba.
“aku pun hanya terdiam dan memandangi cindy yang ada didepanku, ketika cindy bilang begitu”
“hai san? Kok bengong aja kamu” pintanya.
“eh, kenapa cin?” ucapku.
“jawab dong san, pertanyaanku yang tadi” Tanya cindy *muka penasaran*.
“iya iya, aku belum punya pacar cin?” ucapku sambil tersenyum.
“ah masak,” ucap cindy *terkejut*.
“eh cin, biasa aja kali mukanya nggak usah terkejut gitu?” ucapku.
“kamu belum punya pacar san!” Tanya cindy.
“iya cindy… emang kenapa?” tanyaku.
“nggak apa-apa kok?” ucap cindy.
“ah masak akhsan belum punya pacar sih, padahal kan dia  baik, ramah dan ganteng. udah gitu jago beladiri” ucap cindy dalam hati.
“eh.. cindy jangan bengong dong?” ucapku.
“iya iya san? Pulang yuk..” ucap cindy.
“ayok?” ucapku.

********
Ditempat lain Cindy Gulla J
Dalam hati aku bertanya kepada diriku sendiri. “kenapa Setelah beberapa bulan aku dan akhsan berteman, aku mulai ada rasa sama akhsan?”
“Dan Kali ini aku pergi ke rumah sahabat baikku yaitu Nabilah.”
“bil, menurut kamu akhsan itu orangnya gimana?” tanyaku.
“orangnya sih baik, ramah dan yang pasti ganteng? Emang kenapa cin, jangan-jangan kamu suka ya sama Akhsan” ucap nabilah sambil menggodaku.
“iya nih bil, sejak kami berdua berteman aku mulai ada rasa sama akhsan? Oh iya menurut kamu aku cocok nggak sama akhsan” ucapku tersipu malu.
“cocok banget dah?” ucap nabilah.
“makasih ya nabilah udah mau denger cerita aku” pintaku.
“iya sama-sama, kita kan sahabat” ucap nabilah.

*******
“Ketika aku sedang duduk di sebuah café, tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundakku dari belakang.”
“hey…!! Lagi ngapain” ucap seseorang itu sambil menepuk pundakku.
“Saat aku menoleh ke belakang ternyata seseorang itu adalah cindy”
“lagi browsing aja nih?” ucapku.
“boleh ikut duduk di sini nggak” Tanya cindy.
“bolehlah silahkan….” Ucapku.
“kebetulan aku lagi sendirian di café ini, jadi begitu cindy duduk kami hanya berdua saja.”
 “eh… akhsan aku mau ngomong nih sama kamu, boleh nggak?” Tanya cindy.
“boleh… emang mau Tanya tentang apa?” pintaku.
“jangan terkejut yah?” ucap cindy.
“iya deh cin…” ucapku.
“se..bee..narnya… aaaa..ku suka sama kaaa…mu san?” pinta cindy.
“apa cindy? Kamu suka sama aku” tanyaku.
“iya akhsan… sejak kita berdua berteman, aku mulai ada rasa sama kamu dan aku nggak bisa terus-terusan memendam perasaanku ini?” ucap cindy.
“tapi….. cin?” ucapku.
“tapi kenapa san?” Tanya cindy.
“tapi aku belum pengen pacaran cindy? Aku masih mau ngelanjutin sekolahku dulu sampai selasai” pintaku.
“apa kamu meno…lak aaa…ku san? Apa sih yang kurang dari aaaa…ku akhsan” ucap cindy *yang mulai lesu* mendengar ucapanku.
“Maafin aku ya cindy….. bukannya aku menolak cinta kamu, sebenernya aku juga mencintai kamu cin? Dan Nggak ada yang kurang kok dari kamu..” pintaku.
“cindy pun hanya terdiam karena perasaannya terpukul saat mendengarkan semua penjelasan dariku”
“hai cindy… kamu nggak apa apa kan?” ucapku *menghawatirkannya*
“aku nggak apa apa kok” ucap cindy lemas.
“sekali lagi maafin aku ya cindy… aku nggak bermaksud menyakiti perasaan kamu” Pintaku.
“iya san..?” ucap cindy.
“makasih udah ngertiin aku” ucapku.
“iya san…” ucap cindy dan langsung meninggalkanku.
“selang beberapa bulan hubungan kita sebagai teman semakin dekat melebihi orang berpacaran, walaupun kita berdua sebenarnya gak pacaran. Dan cinta kami berdua hanya sebatas teman J)”

~The End~
Maaf cerpen ini hanya coret-coretan dari tangan gua dan cerita ini nggak bener2 terjadi J)  

Jangan lupa tinggal kan kritik dan sarannya ya… 

Comments