Aku tak mengerti dengan rasa ini
Selalu tenang bila kau ada di sisi
Mengapa baru skarang ku merasakannya
Padahal kita sering bermain bersama
Sikap perhatian yang selalu kau beri
membuat berlahan tumbuh cinta di hati
Mengapa baru skarang ku merasakannya
Padahal kita sering bermain bersama
Sikap perhatian yang selalu kau beri
membuat berlahan tumbuh cinta di hati
Ku tau ini tak boleh
terjadi
Tapi ini muncul tanpa kusadari
Persahabatan yang terjalin sejak dulu
Membuatku ragu untuk ungkapkan padamu
Ku tak ingin ungkapkan semua
Karna itu dapat merusak persahabatan kita
Biarlah rasa ini kupendam saja
Karna bagiku persahabatan adalah segalanya
Tapi ini muncul tanpa kusadari
Persahabatan yang terjalin sejak dulu
Membuatku ragu untuk ungkapkan padamu
Ku tak ingin ungkapkan semua
Karna itu dapat merusak persahabatan kita
Biarlah rasa ini kupendam saja
Karna bagiku persahabatan adalah segalanya
Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah,
tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.
“Hey…. !!! lagi ngapain” ucap seseorang itu sambil
menepuk pundakku.
Saat ku menoleh kebelakang ternyata dia sahabatku
Veranda. Veranda itu orangnya cantik, ramah, dan pintar. Aku lebih suka
memanggilnya Ve karna singkat, padat, dan mudah di ingat, hehe.
“Lagi baca-baca aja” jawabku.
“Boleh ikut duduk disini ga ?” tanya Ve.
“Boleh lah, sini-sini” jawabku.
“Eh… Akhsan, aku mau minta pendapat kamu nih, boleh nggak
?” tanya ia lagi.
“Boleh…, emang soal apaan ?” tanyaku balik.
“Gini nih…, tadi ada cowok nembak aku, tapi belum sempet
aku jawab sih…, aku mau minta pendapat dari kamu san”ucap Ve.
Aku pun heran, kenapa Ve meminta pendapat dariku, lalu
aku pun balik bertanya kepada Ve.
“Emang siapa cowok itu ?” tanyaku.
“Ilham… orangnya” jawab Ve.
Ve menjawab dengan wajah gembira, tanpa pikir panjang aku
pun langsung berkata.
“Terima aja, toh dia orangnya ganteng, pujaan cewek
disekolah ini lagi.
“Yang bener san…?” tanya Ve dengan muka serius.
“Itu kan pendapat aku, kedepannya terserah kamu, aku Cuma
ngasih pendapat aja” ucapku.
“Ya udah deh…. Aku terima aja, makasih ya san” ucap Ve,
sembari meninggalkan ku.
Akhirnya Ve pacaran dengan Ilham. Awalnya aku nggak
merasakan apa-apa, tapi setelah beberapa hari Ve pacaran dengan cowok itu, aku
merasa kesepian. Rasanya aku kehilangan sesuatu, biasanya aku selalu bersama
Ve, tapi sekarang tidak lagi. Memang sih Ve itu cewek yang cantik, manis,
ramah, pintar, dan selalu menjadi rebutan cowok-cowok di SMA, tapi ia adalah
sahabatku yang baik dan selalu menemaniku.
Bell istirahat pun berbunyi “teet…….. teet………”, aku pun
berkehendak pergi ke kantin. Ketika aku berjalan ke kantin terlihat Ve sedang
bersama dengan cowoknya. Jantungku pun berdetak kencang, timbul rasa cemburu
dihatiku, aku pun bingung kenapa aku bisa seperti ini. Kemudian aku duduk di
pojok kantin dengan ditemani segelas capuchino. Tidak lama kemudian Ve datang
bersama cowoknya.
“Ah…. Sialan kenapa mereka datang kemari?” ucapku dalam
hati.
Ve tidak menegurku dia hanya melihat saja, begitu pun
dengan ku tidak menegurnya. Kemudian aku pergi dari kantin dengan wajah kusam,
mungkin aku telah jatuh cinta dengannya. Setelah itu aku pun tidak pernah
bertemu lagi dengan Ve.
*Tiga bulan kemudian………
Pada suatu malam, ketika aku sedang menonton tv tiba-tiba
handphone ku bergetar, saat ku lihat ternyata ada pesan dari Ve.
“tumben-tumbenan dia ngesms” ucaku dalam hati. Saat ku buka isi pesan dari Ve
isinya “Akhsan…., besok aku mau cerita nih sama kamu, aku tunggu di taman yang
biasa jam 5 sore”.
*ke esokan harinya.
Sabtu sore ini terlihat langit masih cerah, aku pun
bergegas pergi ketaman dan menemui Ve. Sesampainya ditaman aku melihat Ve
sedang berdiri dibawah pohon sendirian, dan akupun menemuinya.
“Hay… Ve udah lama nunggu ya?” tanya ku.
“Eh… kamu San, engga kok aku juga baru dateng” jawabnya
dengan wajah sedih.
“lah kok mukanya sedih gitu, emangnya mau cerita apaan?”
tanyaku dengan wajah heran.
“Aku sedih san…., cowok aku selingkuh” Ve menjawab
dengan nafas yang tersengat-sengat dan memeluk tubuhku sembari meneteskan air
mata.
“Udah…. Jangan nangis, jangan pikirkan cowok itu lagi,
masih banyak kok cowok yang suka sama kamu, sekarang mendingan Ve pulang aja
biar aku anter kamu ke rumah” kataku dengan harapan bisa mengambil hatinya.
“Ya sudah deh, makasih ya san” jawab Ve tersenyum melihatku.
“Nah gitu dong, kalo senyum kan jadi cantik lagi” ucapku
sambil menghapus sisa air mata di wajahnya.
Akupun mengantar ve kerumahnya, sesampainya di depan
rumah Ve, ia pun berkata “Makasih ya san, berkat kamu perasaan aku udah agak
enakan, sekali lagi makasih ya san” Ia pun langsung masuk sambil tersenyum
padaku. Aku pun hanya membalas dengan senyuman dan segera pulang kerumah.
Setelah kejadian itu hubungan Ve denganku membaik bahkan
lebih dari biasanya. Kami pun selalu bersama baik di sekolah maupun dirumah.
Disaat semua kesenangan itu terjadi aku mendapat kabar bahwa orangtua ku akan
dipindah tugaskan ke luar Negeri, aku pun terpaksa harus mengikuti orangtua ku.
Aku tidak masuk sekolah beberapa hari, dan aku juga tidak memberitahu kepada Ve
soal kepindahanku ini. Aku berinisiatif menulis sepucuk surat kepadanya, yang
akan ku titipkan kepada satpam rumahku.
Hari ini adalah kepindahanku aku pun menitipkan surat
untuk Ve kepada satpam rumahku. Hari ini Ve mencariku di sekolah, dia tidak
menemukanku disekolah, malam harinya Ve pergi kerumahku.
“Permisi pak….!!! Akhsannya ada nggak?” tanya Ve.
“Den Akhsan nya baru aja pergi neng”
“Pergi kemana pak? Kok nggak bilang-bilang”
“Den Akhsan pindah ke luar Negeri ke Belanda kalo nggak
salah, orang tuanya dipindah tugas, ini surat dari Den Akhsan neng”
Ve langsung membaca isi surat itu.
Hay… Ve,
Maaf ya, mungkin saat kamu baca surat ini, aku udah nggak
di sana lagi. Mulai sekarang aku pindah ke Belanda karena orangtua ku dipindah
tugaskan. Aku tahu, Kamu pasti sedih kan……, tapi apa boleh buat, mungkin kita
nggak ditakdirkan bersama.
Sebenernya……, dari dulu Aku udah suka sama kamu, cuman
aku nggak punya keberanian untuk diungkapin. Mungkin dengan kepergian ini Aku
bisa ngelupain kamu, mudah-mudahan kamu bisa dapet sahabat baru yang lebih baik
dari aku….
Akhsan
Ve meneteskan air mata saat membaca surat ini, dan dengan
segera mungkin Ve menyusul Akhsan ke Bandara. Sesampainya di Bandara dia
terlamabat pesawat yang ditumpangi Akhsan sudah lepas landas. Dia menangis dan
duduk dibangku yang terletak di ruang tunggu, beberapa saat kemudian seorang
anak kecil pun datang dan memberikan kertas yang bertuliskan…..
“Pergi Ketaman Bandara Sekarang……!”
Ve langsung pergi ketaman bandara dengan tangisannya,
kemudian ia terdiam sejenak. Sebuah alunan music yang romantis, taman yang
bertaburan bunga dan lilin yang membentuk sebuah jalan terbentang dihadapan Ve.
Dia melihat sebuah tanda panah yang menuju titik tengah taman tersebut, dia pun
perlahan-lahan berjalan sambil menikmati musik tersebut. Setelah tiba ditengah
taman, ia tidak menemukan apapun.
Kemudian terdengat, “Veranda…., ini Aku persembahkan buat
kamu, jangan nangis lagi ya” Ve pun langsung menoleh kebelakang dan langsung
memeluk aku.
“Iya, sekarang aku nggak akan nangis lagi kok, tapi kali
kamu lepas pelukan ini, aku bakalan nangis lagi.”
Aku pun menjelaskan kepada Ve bahwa orangtuaku nggak jadi
pindah karena pemindahannya di batalkan. Aku sangat senang, malam itu juga aku
dapat menyatakan perasaanku pada Veranda dan akhirnya dia menerimaku menjadi
pacarnya.
~SELESAI~
Mohon Kritik Dan Sarannya :))
thanks buat kak Rizal yg udah ngasih inspirasi untuk buat cerpen
cerpennya udah bagus ...
ReplyDeletetapi lebih baik nggak di center.. lbih terlihat sprti puisi.. mendingn di justify, trus diberi paragraf.. pasti jadi lebih okhe...
aq buat article juga kyk gitu, di justify tanpa center trus di paragraf - pargraf ..
thanks buat sarannya :))
ReplyDelete